Masadepan Sastra Indonesia

Oleh: IrmanSyah
(Sebuah Abstraksi Pemikiran)
Kesusastraan, Sastra, dan Bahasa, adalah 'Tali Tiga Sepilin', 'Dalihan Natolu', 'Satu Tungku Tiga Batu' di Papua, atau Tiga Tungku Sejarangan di Minangkaba” serta lain-lain sebagainya menurut kekayaan dan dialeka kebudayaan masing-masing daerah yang begitu beragam dengan keunikannya di Negeri ini. Sastra, jelaslah melingkup semua itu..

Tiang yang paling penting di sini tentulah bahasa: Bahasa gerak-gerik, air muka, tingkah-laku, tutur-ucap serta segala macamnya yang dapat dijadikan sebagai cerminan budi-bahasa, dan tentu pula jelas-jelas bukan Cermin Tipudaya. Kesatuan bahasalah yang menjadi sumber pokok dari semua persoalan yang diramunya menjadi begitupadu: homogen dengan keheterogenannya dalam membangun keutuhan dan keharmonisasian komunikasi kehidupan.
spacer

Musikalisasi Puisi Membangun Komunitas

Setelah perjuangan yang cukup panjang, sejak 2003, akhirnya terbentuklah Komunitas Musikalisasi Puisi Indonesia (Kompi) pada 9 Januari yang lalu. Upaya gigih tak kenal surut dari Haji Fredi Arsi, ayah 6 bersaudara yang tergabung dalam Deavis Sanggar Matahari, membuahkan hasil yang indah. Keberadaan komunitas ini terkait erat dengan Pusat Bahasa, yang turut merintis dari waktu ke waktu, bahkan melalui festival.

Di antara cabang seni yang lain, mungkin musikalisasi puisi termasuk paling akhir membangun komunitas. Para sastrawan, dramawan, sosiawan, bahkan pecinta alam dan kelompok studi tertentu, sudah lebih dulu membentuk komunitas. Kebutuhan untuk saling mengasah wawasan, meningkatkan frekuensi diskusi, menggali potensi, dan tentu saja berkarya, diwadahi oleh sebuah komunitas. Walaupun dengan kualitas yang mungkin tidak sama, umumnya suatu komunitas akan lebih moderat dan lentur untuk masuk ke wilayah-wilayah yang semula sulit ditembus oleh formalitas. Bahkan beberapa komunitas kemudian mendirikan yayasan untuk kiprah sosial dan aktualisasi diri mereka di tengah masyarakat.
spacer

Komunitas Planet Senen: Gelar Baca dan Diskusi Puisi


JAKARTA, JUMAT--Komunitas Planet Senen (KoPS), Senin (23/2) mendatang, menggelar pembacaan puisi karya Giyanto Subagio, dalam program Sepilihan Puisi Penyair, di Plaza Depan Gelanggang Remaja Jakarta Pusat, Jalan Stasiun Senen No 1 Jakarta Pusat.. Puisi-puisi karya Giyanto Subagio akan dibedah oleh penyair Jakarta Darmadi dan Mustafa Ismail, Redaktur Koran Tempo.
spacer

SABTU, BERTARUH WAKTU: Parade Penyair Ssetelah Bulan Lingsir

Purnama mekar (wulan ndadari) pada Rabu atau Kamis malam seminggu yang lalu. Itulah saatnya bercinta di bawah bulan. Ketika purnama lingsir, langit malam berselimut awan hujan, Sabtu 15 November 2008, Pusat Kesenian Jakarta menggelar parade penyair. Masih dalam rangka ulang tahun Taman Ismail Marzuki yang ke-40, musikalisasi dan pembacaan puisi bergema di Graha Bhakti Budaya. Ada 18 penyair dan cerpenis Jabotabek tampil membacakan karya. 

Mereka adalah: (1) Irman Syah (2) Leon Agusta (3) Agus R. Sarjono (4) Fatin Hamama (5) Hamsad Rangkuti (6) Slamet Sukirnanto (7) Diah Hadaning (8) Kurnia Effendi—eh, itu saya (9) Jamal D. Rahman (10) Endang Supriyadi (11) Rukmi Wisnu Wardani (12) Sides Sudyarto (13) Abdul Hadi WM (14) Asrizal Nur (15) Remy Novaris DM (16) Amin Kamil (17) Remy Sylado. Satu lagi tak hadir karena sedang dikejar deadline mingguan Republika: Ahmadun Yosi Herfanda
spacer

Berkesenian, Peringati Setahun Komunitas PLANET SENEN

\
JAKARTA, KOMPAS.com - Memperingati setahun Komunitas Planet Senen (KoPS) Jakarta, Minggu (26/4) dan Senin (27/4) digelar berbagai kegiatan kesenian untuk masyarakat dan melibatkan masyarakat di Ruang Cultural di Plaza Depan Monumen/Patung Tekad Merdeka, Gelanggang Remaja, Jakarta Pusat.

Penggiat Komunitas Planet Senen Jakarta, Irman Syah, mengatakan hari Minggu digelar acara Sehari Menulis Menyenangkan. Workshop menulis untuk anak-anak itu diberikan oleh penulis dan editor buku Endry Sulistio, penyair Irman Syah, dan cerpenis Ahmad Sekhu.
spacer

Komunitas Planet Senen Gelar Taman Puisi

JAKARTA, KOMPAS.COM — Komunitas Planet Senen, Senin (25/5) pukul 19.00, menggelar acara diskusi dan baca puisi bertajuk "Taman Puisi" di Plaza Taman, Patung Tekad Merdeka, depan Stasiun Senen. Sebuah pentas dan dialog yang mengangkat puisi sebagai cerminan budi bahasa akan dipaparkan oleh Irman Syah. 
spacer