Dendang Musim Jauh

ujung nyanyi mengantar gelisah ke pangkalnya
ujung janji sangat sering sahabat kecewa
kunyanyikan janji, tentu kau kenal pangkal kecewa!
“dendanglah dendang nan didendangkan
dendang berkawan bibir gergaji
sayanglah sayang nan disayangkan
sayang bermalam di lain hati…”
spacer

Malin Kundang

semua telah mengasah kata mempertajam musim
beribu mulut bercengkrama dengan ribuan kata
siapa yang terkeranda di jantung sendiri
“Malin Kundang!”
senandung kian menggelegar, dongeng pun kian menampar
derita kian mengutuknya tak habis-habis!
spacer

Lengkapi Hati


Oleh Irman Syah

Ungkapan dari hati, rasa yang tulus itu, mestilah dinikmati dengan kecerdasan intelektual yang mengakar. Betapa hidup telah melahirkan pernyataan-pernyataannya yang sangat berarti bagi perkembangan akal dan budi pekerti manusia dalam menjalani sebuah perjalanan panjang, penuh liku serta simpang-simpang yang menakjubkan. Di sinilah ilmu bersemayam. Penawar keresahan dan kemarahan.
spacer

MLK Akustik - Panggung Terapung

Kalimalang mengantarkan kemujuran untuk Jakarta,
Jakarti menelan ludah-kekasihnya di Bekasi..

spacer

Syair Syiar di Bulan Suci

Oleh Irman Syah

Suara, gema, gemuruh, dan debar bahagia mulai terasa kembali menjalari diri.  Syair-syair dengan syiarnya akan selalu mengantarkan jiwa manusia ke maqomnya yang sempurna. Ramadhan datang setela dilepas Sya’ban dengan penuh ketulusan dan di nisfunya kita telah saling bermaafan. Bulan suc,i bulan penantian, bulan pengampunan dari semua kesalahan dan dosa-dosa kehidupan, disengaja atau pun tidak dalam kenyataan keseharian hidup manusia muslim.

Berbahagialah wahai jiwa, tunaikan kewajiba yang telah diwajibkan bagi orang-orang sebelumnya. Bukankah ketenangan akan mengalir bila rasa dan keyakinan itu selalu terpelihara. Jangan riasaukan apa-apa bila tak berpucuk kepastian. PadaNya, kita b erserah dan selalu membangun keutuhan. Ruang jiwa, syair-syair yang mengelana di dalamnya, senandungkan terus dengan bahasa nyata.

Mari kembali mendengar debur dada, berkaca di alam nyata: seberapa jauhkah perjalanan, seberapa pula hasil dan nilai hidup, betapa sungguhkah keyakinan? Semua itu pasti akan terjawab bila hati selalu terjaga atas dasar dan ukuran nilai kesucian. Andai mampu berkaca diri dan selalu bertulus hati tentulah akan selalu merindukan sasana hati di bulan suci. Padanya kelengkapan dan kekuatan berjalan dengan sempurna.

Cuma sekali dalam setahun Ramadhan mengunjungi manusia dengan kelebaran sayap kecintaannya. Bulan suci penuh rahmah an ampunan akan selalu siap sedia untuk mengantarkan kita ke langit mulia kehidupan yang tak bertara. Alangkah bahagia, alangkah senang, alangkah rasa ini akan menjadi sebuah keutuhan atas kebutuhan hidup dalam menjadikan diri manusia pada takwa. Kata-kata takkan mampu untuk mengungkapkan bahasa dengan sepenuhnya kecuali do’a.

Semoga di bulan suci menjelma ini selalu dihiasi mimpi yang penuh arti. Mimpi dari hidup dan mati. Kalau hati mampu dijaga, bahagia surga takkan ke mana. Dan di dalamnya selalu ada karya, dan nilai religious yang kian mengemuka. Karya yang demikian pastilah selalu berlandaskan pada estetika yang sempurna: dunia dan akhirat di dalam genggamNya.

Bangun dan dirikan terus puncak-puncak kata, sebutlah mahkota bahasa karena lahirnya nyata dan tentu apabila diukir  dengan pahatan yang mengena sesuai ukuran, garis, dan nilai yang mahasempurna. Karya inilah yang akan mampu menggugah jiwa pada kesadaran dan kekecilan diri dari pencipta. Kebenaran kata akan menjadi keyakinan tak bertara dalam pemahaman dunia dan akhirat pun akan dikandungnya. Lengkaplah sudah semuanya andai itu selalu mengacu pada yang baqa.

Wahai penguasa alam semesta, jadikanlah hati yang lapang ini tempat tumpangan para nestapa yang ingin pulang ke negerinya: melayari hidupnya demi kepentingan pencinta yang selalu rindu singgasana, mukimnya yang Mahamulia. Puisi hati kan mengangkasa, menjangkau segala duka dan menjadikannya bahagia tak berkira. Apalagi memasuki puasa, kata-kata kian tajam dan bermakna: apa diminta tentu akan dikabulkan-Nya.

Syair syiar di bulan suci, Ramadhan yang selalu dinanti, akan membersihkan diri dari segala daki-daki. Gemuruh jiwa menyambut puasa akan selalu menjadi kata, menjadi lirik, menjadi syair, menjadi puisi, menjadi bahasa bagi pemilik bahasa itu sendiri. Mengelana menembus sukma, mengantarkan keluh yang teramat kesah kepada Penguasa Alam Semesta.
Savoy Homann Bdg, 19 Juli 2012.
spacer

Side of The Dark

Side of The Dark
Pertunjukan Teater Kosmik
Karya/ Sutradara: Buyung Surya
GBB Tim Jakarta
29-30 Juni 2006
spacer

Di Balik sepatu Pak Mentri

 Oleh: Irman Syah



‘SEPATU DAHLAN’
Novel ini adalah sebuah gambaran perjalanan. Sebuah gerak hidup, perjuangan serta bagaimana terbangunnya diri dan watak dalam jiwa seseorang. Hal inilah yang melahirkan kekuatan leadership serta ketangguhan sikap seorang pemimpin: pengalaman hidup yang semacam ini akan isi-mengisi dengan kenyataan.
spacer

Labirin

gema suara yang kita lepaskan secara rahasia
di dalam goa ketika memerdekakan negeri ini 
disambut bahana yang tak jelas arahnya
labirin menangkap suara hati kita dan menelannya
aneh! kita tetap saja percaya akan pendapat:
tidak mungkin gema itu berdusta 
menerjemahkan makna yang dihasratkan 
“alamlah satu-satunya penterjemah yang tak patut 
diragukan”, ucapmu yakin
spacer

Selembar Surat untuk Jogja

begitu keluh-kesah itu kausimpan
begitu pula makna kepergian
antara belum dan kesempurnaan
jangan lupakan ketulusan
spacer

Kata, Mufakat, dan Kita di Dalamnya

Oleh Irman Syah
Memberangkatkan rasa dan periksa dari sebuah peristiwa kehidupan agar sampai pada tujuan tentulah akan berubah kata dalam ucapan, tingkah-laku, tindak-tanduk, serta berbagai  rupa dengan  segala cara pengungkapannya. Semua itu akan menjadi bahasa kehidupan yang dapat ditangkap sebagai butir-butir komunikasinya.
spacer

Musim-musim Burung

musim-musim burung hari ini
kitalah seonggok kabar yang diputar-balikkan kata
merendah dan meninggi dalam sayap waktu
jemari perjalanan adalah rantau jelangan
yang dipupuk dengan sabar
tapi, kita makin setia pada ratapan:
spacer

Amsal Kerinduan

tak banyak yang bakal kulayarkan padamu
selain perahu-perahu kecil malam hari
tempat untuk bermimpi
geletar ombak yang menggelegar adalah rasa
yang selalu terpelihara bagi malam-malammu
agar apa yang kuisyaratkan tentang 
kemajemukan makna dapat kau tangkap
dengan penuh kasih
spacer

Ketika Kata Menjadi Kita

Oleh Irman Syah

“Kata adalah ‘Kebenaran’ ”, demikianlah pendapat penyair Pelopor  Angkatan ’45, ‘Chairil Anwar’. Bagi Angkatan Merdeka ‘ala’ Kalimalang kata adalah dialektika nyata; hidup, impian, karya dan harmonisasi manusianya sekaligus, karena memang bernaung dalam sebuah ikatan batin komunitas. Spirit patriotik yang diwariskan Chairil Anwar dalam ‘Aku’-nya pun menjadi kita di dalamnya.
spacer

Menyusuri Peradaban Pantai

bercerminlah hai jiwa di air jernih dan tenang
jangan ke pantai di mana bunga mekar ombak
gairahkan langkah-langkah sumbang
rayu, birahi dan dosa
musim berpandang sayu, nyanyi kian menyusuri 
keluh yang teramat kesah
“ini permata…” ucapmu
padahal akik yang belum diasah kauikat suasa
kembaliku pada bintang malam
ke rahim bunda sesubur cinta kasih
spacer

Eksekusi

igauan burung-burung berkelebat menebas angkasa raya
memancarkan kilat di kegelapan asap-udara yang kental
buas bagai paruh-paruh lapar
sementara di hutan masih saja terdengar pohon tumbang
berdetak dan berdebum 
meski telah teramat jauh mereka terbang
sayatan jiwa silih-berganti:
rumah-rumah mereka rata dengan tanah
seiring raung dan sorai penguasa
spacer