Bulan Suci di Bibir Negeri

Oleh Irman Syah  

Ramadhan! Di Bulan inilah kepastian sikap hidup dan keyakinan manusia perlu ujian. Apakah memang kita beriman: bukankah himbauan adanya bagi orang-orang yang beriman? Nah. Bulan Suci 1434 H telah mengabarkan ampunan kepada manusia, dan manusia pun menanggapi bulan itu dengan keragaman pandangannya di penjuru negeri. Ya, apakah disebabkan perbedaan penentuan tanggal jatuhnya puasa atau bisa pula suara-suara yang berseliweran yang entah mewakili siapa itu ikut pula menanggapi pendapat dan pandangan yang sesungguhnya mereka juga tidak paham sama sekali.
spacer

Ruang Puitik dalam Musikalisasi Puisi

Sebuah Catatan Materi Workshop:
Oleh Irman Syah *)

Ruang puitik adalah kelayakan posisi kemunikasi pertunjukan puisi dengan penempatan makna yang tepat atas kandungan karya puisi oleh penampil (grup Musikalisasi Puisi) dalam usaha mendapatkan hasil pementasan yang menarik dan maksimal serta menyatu dengan khalayak (audience) yang hadir. Kelayakan atau kesesuaian ini akan akan sangat berhubungan dengan hakikat muatan karya puisi itu berdasarkan perangkat komunikasi yang dipergunakan oleh grup Musikalisasi Puisi ketika mempertunjukan karya puisi yang tetunya amat puitik.
spacer

Selintas Mereka Datang, Kemudian Pergi


selintas mereka datang dan kemudian pergi
menitipkan asin keringat yang tak sempat dikemas
hanya kenyataan kehidupan yang terbata meluncur
bagai ucapan pagi yang tak sempat terungkapkan
ketika malam menyambutnya dengan gemetar
tarian tubuh menjadi bunyi di denting tabuhan
gerak dan nada menjadikannya rangkaian jiwa
spacer

Secercah Buih di Bibir Pasi


pantai yang kuyup diliputi pasir mencerminkan
kata-kata yang basah dari rentak kaki para penari
dengan lenggokan puisi hidup di kedipan mata
yang menyampaikan deru ombak dan ungkapan
spacer

Puisi dan Dunia Kemungkinan

Materi Penulisan Puisi, Workshop Musikalisasi Puisi:


Oleh Irman Syah *)

PENGANTAR
Sebuah puisi adalah ‘sebuah dunia’ rekaan penyairnya yang mengkristal, kadang berbentuk impian atau harapan, keinginan dan cinta-kasih penyairnya bagi kehidupan. Dengan begitu, puisi pun kadang menjadi do’a tanpa disadari oleh penulisnya. Untuk hal yang semacam ini, penulis pemula hendaknya selalu berusaha untuk mempertimbangkan hal semacam ini agar mampu menanam dan menumbuhkan niat baik yang ada di dalam hati untuk dijadikan kandungan karya yang berkesesuian dengan ketulusan jiwa.
spacer

Anggapan Kolot Membunuh Budaya Sendiri


Irman Syah

RIMANEWS-Pemudaran budaya asli Indonesia yang berupa budaya daerah disebabkan rakyat Indonesia sendiri yang mulai berusaha meninggalkannya.

"Di saat zaman modernisasi sekarang ini kita sendiri yang menganggap budaya kolot, sehingga kita sendiri yang telah membunuh budaya sendiri," kata budayawan nasional, Irman Syah, di Bengkulu, Minggu (30/6/2013).
spacer