Pertunjukan Puisi Sastri Bakry, "Bulan Sendiri di Kerajaan Langit dan Bumi"


 
Semesta Puisi Menubuhkan Alam

Jakarta, (25/5) Rohmantik: Pertunjukan Puisi Sastri Bakry, ‘Bulan Sendiri di Kerajaan Langit dan Bumi’ digelar Senin, 2 Juni (19.45 WIB) di Tetater Kecil Taman Ismail Marzuki. Panggung ini menampilkan 20 puisi terpilih yang diambil dari buku ‘Sastra Sastri dalam Puisi’ dan melibatkan lebih kurang 40 orang pendukung pagelaran 

Helat puisi ini dikemas dalam format pertunjukan kolosal dengan konsep yang mengakar pada seni tradisi Minangkabau yang disesuaikan dengan dinamika zaman. Selain para penyair Indonesia, pertujukan ini pun menghadirkan penyair tamu dari Negara tetangga, seperti Umar Uzair (Malaysia) dan Asnida Daud (Singapura) yang turut pula memeriahkan. 

Joe Mirshal, yang bertindak sebagai Sutradara merasa tertantang untuk menggarap pertunjukan ini. Rangkaian puisi yang dibangun adegan peradegan menciptakan rangsangan kreatif baru yang membuatnya tak henti menjalin dan menyulam ‘momen-momen puitik’ yang beragam menjadi bertautan. Apalagi puisi Sastri Bakry yang dikurasi Penyair Irman Syah ini sangat kontekstual dengan kenyataan yang tengah bergejolak di tubuh bangsa.

Pengamatan cermat tentang alam, kehidupan, dan bangsa manusia yang ditulis oleh Sastri Bakry dari filosofi “Alam terkembang Jadi Guru” dipanggungkan secara ritmik dan menyentuh lewat jalinan bunyi tradisi yang tertata dari alat musik tiup Minangkabau, seperti; Bansi, Saluang, Talempong, denting Kecapi, atau riuhnya rampak perkusi

Program yang ditaja Pusat Kajian Puisi Planet Senen, bekerjasama dengan Dewan Kesenian Jakarta dan Gebu Minang ini merangkul komunitas untuk turut serta di dalamnya, antara lain; Bumi Kalamtara, Sastra Kalimalang, KPJ, Waroeng Poeisi Rohmantik, dan KSJI. Acara dimulai dari sore hari, diskusi Sastra lintas komunitas  dengan pembicara  Eka Budianta dan Giyanto Subagio bertajuk ‘Puisi dan Panggung Komunitas’. (rell)



Share:
spacer

No comments:

Post a Comment

SILAHKAN TINGGALkAN TANGGAPAN DI SINI